Tips untuk Mengatasi Bengkak Gusi yang Buat Risih – Gusi yang terasa nyeri dan bengkak adalah masalah kesehatan mulut yang sudah sering terjadi, dimana penyebab gusi bengkak bisa bervariasi. Meski umumnya tidak membahayakan, namun kondisi ini sebaiknya tidak diremehkan karena dapat mengganggu penderitanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan makan dan berbicara. Penyebab gusi sakit dan bengkak adalah gaya hidup hingga karena adanya masalah kesehatan tertentu. Mari simak lebih lanjut tentang kenapa gusi bengkak dan apa penyebabnya dalam ulasan di bawah ini. Gusi bengkak adalah masalah kesehatan mulut yang ditandai dengan perubahan warna gusi menjadi lebih merah dan terkadang mengeluarkan darah ketika penderitanya sikat gigi. Gusi bengkak dan sakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor atau kondisi, berikut masing-masing penjelasannya.
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Keluhan gusi bengkak yang masih ringan biasanya dapat ditangani dengan meningkatkan kebersihan mulut. Selain itu, beberapa cara berikut ini juga dapat Anda lakukan untuk mengatasi keluhan gusi bengkak:
- Sikat gigi 2 kali sehari dan membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss).
- Kompres area pipi yang mengalami gusi bengkak dengan menggunakan air hangat atau dingin.
- Ganti pasta gigi atau obat kumur yang dapat menyebabkan sensitivitas pada gusi.
- Lakukan prosedur scaling untuk membersihkan plak gigi, serta root planning untuk membersihkan area akar gigi dan sela gusi, sekaligus menghilangkan bakteri.
Pada kasus gusi bengkak yang sudah parah atau menyebabkan kondisi yang disebut acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG), pengobatan dari dokter sangat diperlukan. Kemungkinan dokter akan meresepkan kombinasi obat pereda nyeri, antibiotik, serta obat kumur yang mengandung klorheksidin atau hidrogen peroksida.
Gusi bengkak memang sangat mengganggu. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kesehatan dan kebersihan slot777 login gigi dan mulut. Di samping menyikat gigi, Anda juga perlu melakukan beberapa tips untuk mencegah gusi bengkak, seperti:
- Membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin C
- Memperbanyak minum air putih dan menghindari makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin
- Menghentikan kebiasaan merokok
Peran gusi sangatlah penting. Gangguan pada gusi yang tidak ditangani dapat berdampak buruk pada bagian lainnya di dalam mulut. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gusi bengkak yang tidak kunjung sembuh meski Anda telah berusaha meningkatkan slot88 kebersihan mulut dan menerapkan pola hidup sehat, segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penyebab Gusi Bengkak
Peradangan di gusi ini biasanya dipicu oleh kebersihan mulut yang buruk. Untuk lebih detailnya, berikut adalah berbagai penyebab gusi bengkak:
1. Penumpukan Plak
Penyebab umum dari gusi bengkak dan sakit adalah penumpukan plak di batas gigi dan garis gusi. Plak merupakan lapisan lengket berwarna putih yang terdiri dari bakteri dan sisa makanan yang tidak tersikat bersih. Karena gejalanya ringan, banyak orang yang tak sadar bahwa mereka mengalami peradangan pada gusi. Padahal, plak yang dibiarkan tanpa perawatan secara perlahan dapat mengeras dan berubah menjadi karang gigi.
Kalau sudah begini, perawatan gigi dan mulut rumahan tak akan mempan untuk mengatasinya. Sebab, karang gigi hanya dapat dibersihkan dengan bantuan dokter gigi. Selain itu, peradangan gusi yang tidak segera diatasi dapat bertambah parah dan membuat perlekatan gusi menjadi lepas. Jika hal ini terjadi, gigi bisa goyang, bahkan lepas! Kondisi ini disebut juga sebagai periodontitis.
2. Kehamilan
Gusi bengkak sering dialami oleh ibu hamil. Peningkatan hormon yang diproduksi tubuh selama hamil dapat meningkatkan aliran darah di gusi. Peningkatan aliran darah tersebut bisa membuat gusi lebih mudah teriritasi, sehingga rentan mengalami pembengkakan.
3. Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi, hamil, selesai melahirkan, dan menyusui juga dapat menjadi penyebab gusi bengkak. Perubahan hormon dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi. Alhasil, di masa-masa perubahan hormon, peluang terjadinya radang gusi pada wanita jadi lebih tinggi.
4. Malnutrisi
Kekurangan vitamin, khususnya vitamin B dan vitamin C, dapat menyebabkan gusi bengkak. Sebagai contoh, vitamin C berperan penting dalam menjaga dan memperbaiki gigi dan gusi. Jika kadar vitamin C di dalam tubuh terlalu rendah, kamu bisa mengalami penyakit skorbut. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan terjadinya anemia dan gusi bengkak.
5. Penggunaan Pil Kontrasepsi
Penggunaan pil kontrasepsi bisa memicu radang gusi pada wanita. Sebab, pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar hormon seperti estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut bisa menyulut terjadinya radang gusi berlebihan, walaupun tanpa adanya penumpukan plak gigi. Hal ini dapat menimbulkan bengkak di gusi. Gejala seperti gusi bengkak dan berdarah bisa muncul setelah sebulan mengonsumsi pil kontrasepsi. Kondisi pembengkakan dapat terjadi di gigi depan bagian rahang bawah.
6. Pemakaian Gigi Palsu yang Terlalu Cekat
Gigi palsu lepasan banyak digunakan oleh orang dewasa sampai lanjut usia. Karena pembuatannya sederhana, maka banyak orang yang menganggap sepele sehingga membuatnya di tukang gigi. Sayangnya, banyak sekali ditemukan kasus gigi palsu lepasan yang terlalu cekat dan tidak pas. Pembuatan gigi palsu lepasan yang salah bisa menyebabkan gusi tertekan dan terhimpit. Hal ini bisa membuat gusi meradang, bengkak, dan sakit.
7. Jarang Kontrol Behel Gigi
Pengguna behel wajib kontrol rutin ke dokter gigi setiap 2-3 minggu sekali. Hal ini perlu dilakukan supaya perawatan behel berlangsung dengan baik dan kondisi gigi tetap terjaga kebersihannya. Namun nyatanya, banyak pengguna behel yang sering mengabaikan kontrol rutin ke dokter. Jarang kontrol dapat membuat sisa makanan dan plak menumpuk di sekitar gigi dan behel. Jika dibiarkan, hal tersebut dapat mencetuskan terjadinya radang gusi. Lalu, bila tidak segera diatasi ke dokter gigi, gusi bisa mengalami bengkak, bahkan bisa sampai menutupi mahkota gigi.
8. Tambalan Gigi Rusak
Penambalan gigi merupakan tindakan untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak sekaligus mengembalikan fungsi pengunyahan. Selain itu, penambalan gigi ini penting dilakukan untuk menutup jalan masuknya kuman ke dalam gigi. Akan tetapi, tambalan gigi bisa saja mengalami kerusakan seperti terkikis, lepas, atau retak. Faktor pemicu kerusakan bisa berupa kualitas dari tambalan gigi, teknik pengerjaannya, lama pemakaian, dan lainnya. Apabila tambalan gigi rusak, maka bisa timbul gejala gigi ngilu atau sakit saat mengunyah. Jika gejala tersebut diabaikan, maka dapat terjadi infeksi di gigi dan gusi sehingga mencetuskan bengkak.
9. Sisa Makanan yang Tersangkut di Gigi
Sisa makanan dapat tersangkut di celah gigi, lubang gigi, atau tambalan gigi yang rusak. Sisa makanan yang tersangkut ini sering kali sulit untuk dibersihkan dengan sikat gigi. Sebagian orang umumnya akan berusaha mengeluarkan sisa makanan dengan tusuk gigi. Namun, hal itu malah mendorong sisa makanan masuk ke dalam celah, lubang, atau tambalan yang lebih dalam. Jika tidak dibersihkan dengan tuntas oleh dokter gigi, gusi di bagian tersebut bisa meradang dan menjadi penyebab gusi bengkak dan sakit.
10. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan penyakit gusi, di mana salah satu gejalanya adalah gusi bengkak. Hal ini terjadi karena zat racun di dalam rokok dapat melemahkan tentara sistem imun kamu, sehingga membuatnya sulit untuk melawan infeksi gusi tersebut. Tak hanya itu, merokok juga bisa menghambat penyembuhan pada gusi yang sudah terinfeksi. Perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena penyakit gusi dibanding bukan perokok. Semakin sering dan lama merokok, risiko terkena penyakit gusi semakin besar.