Jenis Penyakit yang Menyerang Saraf Wajib Waspada – Saraf adalah organ penting yang menentukan apakah organ lain dapat bekerja dengan slot demo baik atau tidak. Makanya, sangat penting untuk mengetahui macam-macam penyakit saraf agar jika gejalanya muncul, kita bisa langsung mengobatinya sebelum parah. Sistem saraf adalah sistem organ yang bertugas untuk mengoordinasikan semua aktivitas tubuh manusia semisal berjalan, merespons hal darurat, menggerakkan tubuh, berbicara, mengingat merasakan keluhan yang muncul pada diri, dan lain-lain. Jadi, kita harus memastikan bahwa sistem saraf selalu dalam keadaan sehat. Soalnya, jika sampai terkena penyakit saraf, kualitas hidup kita akan menurun dan bahkan dapat mengancam nyawa. Selain itu, kita juga harus waspada karena gangguan pada salah satu bagian sistem saraf bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.
Neuropati Diabetes
Neuropati diabetes adalah gangguan pada saraf tepi yang merupakan bentuk komplikasi dari penyakit diabetes. Hal ini disebabkan kadar gula yang terlalu banyak di dalam tubuh dapat merusak saraf tubuh. Umumnya, neuropati diabetes terjadi pada area kaki dan sekitarnya. Penderitanya, akan merasakan kesemutan dan tebal pada area kedua tungkai serta lengan. Kondisi ini membuat neuropati diabetes disebut gloves and stocking hipesthesi Apabila penyakit sudah menimbulkan komplikasi, semisal penyebaran infeksi ketika kaki terluka, pasien harus menjalani prosedur amputasi. Maka dari itu, penderita neuropati diabetes harus selalu menggunakan alas kaki untuk menghindari tertusuknya benda tajam seperti paku. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan terapi obat dan mengubah gaya hidup untuk mengendalikan kadar gula darah. Perbaikan kualitas hidup dapat menghindarkan Anda dari berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan. Selain pengobatan, orang dengan neuropati diabetes juga harus menjalani fisioterapi, sehingga bisa mencegah kerusakan permanen.
Stroke
Stroke adalah salah satu penyakit saraf yang dialami oleh banyak orang. Akan tetapi, penyakit ini bukanlah penyakit yang menular. Sederhananya, stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Biasanya gangguan ini diakibatkan pembuluh darah tersumbat atau pecah. WHO mendefinisikan bandar togel stroke sebagai suatu kondisi ditemukannya tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global yang dapat memberat aliran darah ke otak. Gejala awal berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain gangguan pada pembuluh darah. Karena aliran darah ke otak terganggu, sel-sel otak yang mengendalikan berbagai organ tubuh pun jadi terganggu. Maka dari itu, penderita stroke jadi sulit bicara dan bergerak, kemampuan melihat menurut, serta pernapasan pun terganggu.
Cedera Sumsum Tulang Belakang Akut
Sumsum tulang belakang merupakan bagian tubuh yang terdiri atas banyak saraf penghubung antara otak dengan seluruh tubuh. Ketika cedera, sumsum tulang belakang bisa robek sebagian atau seluruhnya. Cedera ini dapat disebabkan benturan traumatis, semisal jatuh dengan keras, cedera olahraga, kecelakaan lalu lintas, menjadi korban kekerasan, dan kecelakaan lainnya. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh hal-hal nontraumatis, semisal kanker, radang sendi, osteoprposis, polio, infeksi, dan lain-lain.
Orang yang mengalami cedera sumsum tulang belakang harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan terapi yang tepat. Apabila penanganan ditunda, akan mengakibatkan kerusakan parah pada sumsum tulang belakang khususnya jika disebabkan oleh benturan traumatis. Sebagai catatan, cedera pada area sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecatatan. Dalam kondisi yang lebih parah, bahkan cedera ini dapat menyebabkan kematian.
Ataksia
Ataksia adalah penyakit saraf akibat penurunan fungsi saraf secara perlahan. Orang dengan ataksia akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan lengan dan kaki, berjalan, berbicara, serta menggerakkan matanya. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gerak-gerik yang seperti orang mabuk, misalnya, berbicara tidak jelas, saat berjalan kerap tersandung, dan sulit mengoordinasikan gerakan. Tidak hanya itu, ataksia dapat menyebabkan penderita mengalami kekakuan yang tidak dapat diobati, gangguan pernapasan, atau tersedak yang dapat menyebabkan kematian.
Sampai sekarang, tidak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan penyakit ini. Perawatan yang dijalani ditujukan mencegah gejala semakin parah dan meningkatkan kualitas hidup. Pengobatan yang biasa dilakukan adalah konsumsi obat sesuai resep dokter, terapi wicara dan bahasa serta terapi fisik. Selain itu, pendampingan dan perawatan dari keluarga, sangat membantu orang dengan ataksia lebih termotivasi mempertahankan kualitas hidup pasien sendiri.
Neuritis
Neuritis adalah peradangan yang mengenai mata. Penyebabnya bisa beragam, yaitu penyakit autoimun, infeksi, dan cedera. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa sakit pada mata, fungsi penglihatan berkurang untuk sementara, kehilangan kemampuan slot server thailand super gacor membedakan warna, dan kerap melihat kilatan cahaya. Umumnya, penyakit ini akan mereda dengan sendirinya seiring waktu. Dalam beberapa kasus, dokter akan memberikan obat steroid untuk meredakan peradangannya.
Multiple Sclerosis (MS)
Multiple sclerosis adalah penyakit yang dapat melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang selubung pelindung serabut saraf, sehingga koordinasi antara otak dan tubuh menjadi rusak. Lebih bahayanya lagi, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan saraf secara permanen. MS bisa menyerang siapapun, tetapi lebih sering terjadi pada pasien wanita muda berusia sekitar 20 tahun walau pada rentang 30-50 tahun pun juga banyak yang terserang.
Alzheimer
Gejala penyakit ini umumnya menyerang otak pada orang yang sudah berusia lanjut. Penyakit ini ditemukan oleh Alois Alzheimer pada tahun 1907 dan prevalensi kejadiannya meningkat sesuai usia. Sekira 5% pasien dari total kasus berusia di atas 60 tahun dan hampir 50%-nya menyerang pasien usia di atas 85 tahun. Apa yang terjadi pada orang dengan alzheimer?
Jadi, dalam kondisi normal, otak terdiri dari miliaran sel saraf yang saling mengirimkan sinyal. Sinyal ini ditangkap oleh sejumlah bagian dalam otak, lalu otak mengirimkan sinyal ini ke otot dan organ tubuh lainnya. Hal ini yang membuat kita bisa beraktivitas secara normal. Namun, pada penderita alzheimer, komunikasi antarsel saraf ini terganggu sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Awalnya, alzheimer hanya mempengaruhi otak yang memproses ingatan. Lalu, secara bertahap, fungsi otak lainnya akan terganggu, semisal kemampuan berbahasa, berargumen, dan berperilaku.